Penghargaan terhadap sejarah
Indonesia merupakan negara yang mempunyai sejarah yang panjang. Salah satu yang menjadikan Nusantara ini menjadi besar adalah pada masa Kerajaan Majapahit yang kuat dugaan berpusat di Jawa Timur. Cikal bakal Kerajaan Majapahit terletak di Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Di daerah ini banyak ditemukan situ-situs budaya peninggalan Majapahit sehingga banyak area dijadikan kawasan Cagar Budaya. Kerajaan Majapahit diperkirakan berdiri sejak tahun 1293 M dengan Raja Raden Wijaya.
Sebelum lebih lanjut mengenai peninggalan Majapahit, sebagai perbandingan di negara Yunani yang terkenal dengan peninggalan kerajaan Romawi dan menjadi salah satu sejarah dunia bahkan diadopsi dalam kurikulum pendidikan di banyak negara. Di ibukota Yunani, yaitu Athena, terkenal sebagai ibukota Romawi. Bukti peninggalannya berupa bangunan Acropolis. Disamping itu juga banyak peninggalan situs-situs sejarah di kota tersebut. Satu bangunan yang saat ini terlihat menarik dan lengkap adalah bangunan untuk arena olahraga (Panathianico Stadium). Sisa-sisa peninggalan lainnya banyak yang hanya berupa pondasi atau batu-batu. Akan tetapi, hal ini sangat dihargai oleh pemerintah Yunani. Mereka merawat dan mengelolanya sebagai lokasi wisata, sehingga tidak heran banyak sekali wisatawan dari seluruh dunia berkunjung ke Athena. Bahkan penghargaan yang sangat membuat takjub adalah pada saat pembangunan salah satu satu stasiun kereta bawah (Subway) membutuhkan waktu yang sangat lama karena pada saat penggalian ditemukan adanya situs bersejarah yang selanjutnya pembangunan tidak lagi menggunakan mesin, melainkan menggunakan kuas arkaelog. Bisa dibayangkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan stasiun tersebut. Beberapa benda sejarah yang ditemukan dipajang/dipamerkan di stasiun Syntagma sehingga stasiun ini juga berfungsi sebagai museum. Hal ini membuktikan bahwa sejarah di kota Athena sangat dihargai.
(Gambar panorama Acropolis)
(Gambar Panathianico Stadium)
(Gambar situs yang berada di bawah bangunan modern)
Kembali kepada peninggalan Majapahit di Indonesia. Pada saat artikel ini disusun, terjadi konflik mengenai hampir punahnya situs Trowulan. Hal ini disebabkan oleh kawasan cagar budaya Trowulan yang seharusnya dilindungi dari penggalian atau aktivitas yang bisa merusak situs-situs di sekitar Trowulan. Salah satu perusahaan berniat membangun industri baja di cagar budaya Trowulan, padahal di lokasi tersebut sebelumnya telah ditemukan artefak dan peninggalan Majapahit dan hingga saat ini belum dilakukan penggalian sepenuhnya. Kekawatiran berbagai pihak adalah akan hilang dan rusak peninggalan Majapahit di lokasi tersebut karena hampir diyakini dalam pembangunan industri tersebut menggunakan peralatan berat yang bisa menghancurkan peninggalan di kawasan tersebut.
(Gambar id.wikipedia.org)
Hal ini tentu saja menjadi keprihatinan terhadap bentuk penghargaan suatu bangsa atau masyarakat terhadap sejarahnya.